Doc Arrisalah / Odi
arrisalahpers.com - Senat Mahasiswa Fakultas
Syariah dan Hukum (SEMA FSH) mengadakan seminar Nasional KPU Goes to Campus. Acara yang mengahadirkan
Bawaslu dan KPU Jawa Timur dan Dosen FSH ini, bertajuk “Larangan Mantan
Narapidana Menjadi CALEG” dan dilaksanakan di Auditorium UIN Sunan Ampel (UINSA)
Surabaya (17/12).
Dalam acara ini tidak hanya mahasiswa UINSA saja yang
hadir, namun masih banyak peserta dari universitas lain. Mulai dari Universitas
dari Madura bahkan dari Jawa Tengah. Ini sessuai dengan apa yang dikatakan ketua
SEMA Muhammad Ilham “bener ada dari universitas di Madura dan Jawa Tengah”
ucapnya.
Acara ini berjalan dengan meriah, salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) FSH juga ikut meriahkan acara ini yaitu Concrete 34 band
dan Padus FSH. Sehingga para peserta-pun sangat antusias dalam mengikuti acara
ini diantaranya Ery Mahmudi dan Asroful Anam “sangat menakjubkan” komentar
mereka.
Dalam acara ini oleh KPU Jawa Timur menjelaskan tindakan yang
seharusnya dilakukan untuk atasi korupsi
itu melawan dengan hal sama “Politik ya harus dilawan dengan politik” ucap
abrayanto selaku komisioner KPU Jawa Timur.
“Seorang koruptor karena mempunyai suatu kekuasaan
berbicara kekuasaan harus dari prosesnya dan proses politik ada di pemilu, maka
untuk mencegah korupsi maka kita harus perbaiki dulu pemilunya” lanjutnya.
“kebebsasan tidak boleh sebebas-bebasnya, karena sejarah
telah mengajarkan bahwa bangsa besar Uni Soviet runtuh karena kebebasan”
komentarnya.
Bawaslu Jawa Timur Purnama Satriyo juga ikut bekomentar,
“maka seharusnya KPU dalam mengeluarkan kebijakan harus menimbang secara yuridis,
sosiologis, filosofis, bahwa apakah kebijakan ini mengenyampingkan salah satu
pihak apa tidak?, maka disitu perlu tinjauan secara yuridis, sosiologis dan
normatif” tandasnya.
Ahmad hubby selaku akademisi dan pengamat politik FSH
UINSA bercerita pergolakan politik yang ada di masa orde lama yang otoriter transformasi
ke zaman reformasi.
“Kami sangat senang turunnya president soeharto dan kami
merayakannya dengan senang karena zaman otoriter telah berkahir dan beganti
zaman reformasi” ucapnya.
Akhirnya acara ditutup dengan proses tanya jawab bagi
peserta yang belum paham atau masih kurang memahami.
Di luar acara crew
Arrisalah menanyakan Harapan dari ketua SEMA ilham maulana dari adanya acaranya
ini, “Harapannya saya dapat memberikan pemahaman mahasiswa-mahasiswa yang
notabenenya rata rata pemilih pemula dalam pemilihan legislative, nanti menjadi
pioner pemilih yang rasional dalam menentukan suaranya dalam pemilihan
perwakilan rakyat”. (Odi)
0 Komentar