Doc.
Google
Judul
Buku : TKW Mencari Surga Penulis
Buku : Asa Suzhanty & Abd
Azis Ana
Penerbit
Buku : Laksana
Kota
Terbit : Yogyakarta
Tahun
Terbit : 2018
Tebal : 212 Halaman
ISBN : 978-602-407-358-9
Harga
Buku : Rp 50.000,00
Novel
yang berjudul “TKW Mencari Surga” ini menceritakan kisah seorang anak yang
bernama Fatma. Fatma adalah seorang gadis yang tengah mengabdi menjadi santri
di salah satu pesantren di kampung Cicadas, yang mempunyai keinginan besar
untuk meneruskan pendidikannya dijenjang perkuliahan.
Fatma
merupakan murid yang dekat dengan Kiai Abdul Qodir, Guru sekaligus pendiri
pesantren. Ia menganggap Kiai sebagai orang tuanya sendiri.
Tiba
pada suatu hari, dia meminta tolong pada kiai untuk membujuk orang tuanya agar
memberi izin menguliahkannya. Namun, hasilnya adalah nihil. Saat orang tuanya
datang ke pesantren, ia bukan hanya dijenguk. Namun juga dipamitkan pulang
untuk meninggalkan pesantren yang banyak kenangan itu.
Sedih
pasti dirasakan oleh Fatma. Fatma menjalani hari selanjutnya menjadi gadis
rumahan yang hanya melakukan pekerjaan rumah layaknya anak perempuan lainnya.
Tak disangkanya ada suatu hari yang membuatnya tergejolak. Pak Kades tiba-tiba
berencana menjodohkan Fatma dengan putranya. Dengan gugup Fatma menolak karena
masih terpikirkan dengan impiannya yang ingin berkuliah.
Karena
sudah menolak pinangan Farhan, anak Pak Kades. Fatma harus menerima resiko,
yaitu dimarahi dan dibenci oleh bapaknya. Di kemudian hari, Fatma sedikit demi
sedikit ikhlas dan menerima perjodohan itu dengan alasan menaati perintah dan
pilihan orang tua. Akhirnya ia pun menikah dengan Farhan.
Setahun
sudah keduanya menjalani rumah tangga, namun tak kunjung juga dikaruniai
keturunan. Farhan kemudian mulai resah hingga akhirnya terjerumus pada perilaku
tercela. Dia berselingkuh dengan Mira, teman wanita di tempat kerjanya.
Akhirnya
Fatma pun mengetahui adanya perselingkuhan itu setelah Mira datang ke rumah
meminta pertanggung jawaban Farhan atas janin yang dikandungnya. Tidak kuat
menerima kenyataan tersebut, Fatma pun meminta untuk diceraikan.
Setengah
tahun sudah dia menata hidupnya kembali untuk bangkit. Dia masih percaya dengan
takdir baik Allah yang akan diberikan padanya. Tak disangka beberapa hari
setelah itu, ada seseorang yang menawarkan peluang kerja TKW di Saudi Arabia.
Setelah dipikir matang-matang akhirnya dia pun menerima tawaran itu.
Dia
pun akhirnya berangkat bekerja menjadi TKW. Namun sayangnya baru 2 bulan
berjalan, dia sudah mendapat penganiayaan. Tiap hari Fatma dibentak dan disiksa
oleh majikan perempuannya. Demikian
halnya dengan majikan laki-lakinya, dia kerap mengalami pelecehan seksual
hingga nyaris diperkosa. Bahkan Fatma pun juga difitnah telah menggoda suami
majikannya tersebut.
Setelah
kejadian tersebut, Fatma kabur dari rumah majikannya menuju ke Mekkah. Di sana
ia masih beruntung karena menemukan para TKW Indonesia, yaitu Rahma dan Olis,
yang mengajaknya ke penampungan TKW illegal.
Mang
Dadang (Calo TKW dan TKI illegal) menghampiri Fatma dan menawari majikan yang
baru. Hari demi hari dilaluinya, Fatma mulai bekerja dengan majikan yang
berbeda-beda. Beruntungnya, sudah tidak ada lagi siksaan fisik yang datang
padanya.
Tiba
suatu hari, Tak disangka, ternyata majikannya yang baru adalah kerabat
majikannya yang lama, Wafa dan Khalid. Mereka datang ke rumah majikan Fatma
yang baru. Benar, mereka menjebak Fatma. Mereka memanggil polisi dan meyakinkan
para polisi dengan fitnahan dan tuduhan yang dilontarkan oleh Khalid. Lantas,
Fatma diseret menuju sel penjara.
Fatma
ditetapkan mendapat hukuman cambuk. Namun temannya tak tinggal diam. Rahma,
Olis, dan Mang Dadang menjenguk Fatma ke penjara dan mengatakan yang
sebenarnya. Fatma juga memanggil Hasan (Supir majikannya yang lama) untuk
menjadikannya seorang saksi. Kesaksiannya terbukti dan akhirnya Fatma
dibebaskan dari penjara.
Selepas
keluar dari penjara, Fatma ditawari Fariz (Polisi Saudi Arabia yang juga
saudara dari Khalid) untuk bekerja dengannya. Fatma menerima tawarannya. Tiba
sudah akhir yang sempurna baginya di Saudi Arabia, dia bertemu dengan sepasang
suami Istri, Fariz dan Shamira. Mereka sangat baik hati dan selalu
memperlakukan Fatma layaknya anak sendiri. Kini Fatma merasakan arti
kebahagiaan dalam pekerjaannya.
Waktu
kesedihan telah tiba, Fatma harus berpisah dengan mereka untuk kembali ke
Indonesia. Walaupun ditawari untuk menambah kontrak kerja, Fatma tetap menolak
dan ingin pulang ke negara asalnya.
Fatma
tiba di rumahnya, segera dia disambut dengan hangat oleh keluarganya. Keesokan
harinya, Fatma pegi ke pesantren, dia berniat memberikan oleh-oleh pada Kiai
dan mengabari beliau tentang keadaannya. Disana, Fatma juga mengatakan ingin
membantu mengajar pada murid pesantren.dengan senang hati Kiai menyetujuinya.
Andi,
putra sang Kyai baru memasuki rumah disaat perbincangan masih berjalan. Andi
mendapati wajah Fatma dengan perasaan pada hatinya ada rasa kekaguman.
Satu
minggu setelah itu, Fatma mulai mengajar di pesantren. Sejak mengajar disana,
dia mulai dekat dengan Andi. Dua minggu setelahnya, Andi melamar Fatma. Fatma
menerima dengan ikhlas dan bahagia.
Pernikahan
pun dilaksanakan. Pada setiap detik, Fatma selalu kagum pada sosok Andi. Andi
begitu sabar, dan selalu tak henti menyemangatinya perihal impian yang sudah
lama dikubur oleh Fatma, yaitu Belajar di Perguruan Tinggi dan Mendaptkan gelar
sarjana dengan nilai terbaik.
Kelebihan
dari novel ini yaitu penulis telah menceritakan dengan baik kisah suka duka
kehidupan Fatma sebagai seorang TKW di Arab Saudi. Selain itu banyak sekali
pesan moral yang terkandung dalam novel ini, diantaranya bagaimana caranya
manusia ikhlas menghadapi berbagai cobaan dan takdir-nya. Namun demikian masih
ada beberapa kekurangan dari novel ini, diantaranya yakni Judul novelnya yang
terkesan sangat biasa dan kurang memiliki daya tarik bagi pembaca, pun demikian
dengan pemilihan warna dari sampul novel tersebut yang terkesan monoton dan
kurang menarik perhatian.
Oleh : Alviona Dewi
Penulis merupakan crew
magang LPM Arrisalah
1 Komentar
Terimakasih atas ulasanya ya kaka.
BalasHapussalam hormat dari penulisnya. Abd Azis Ana