Wisuda
merupakan hal yang diimpikan setiap mahasiswa apalagi dapat menjadi wisudawan
terbaik. Hal ini lah yang sudah dibuktikan oleh salah seorang mahasiswa yang
kerap disapa Ria. Minggu (22/9) di Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya,
ratusan wisudawan telah menyabet gelar sarjana. Ria Cahyaning Utami dengan
gelar Sarjana Hukum, kala wisuda memberikan sambutan perwakilan wisudawan dengan
menggunakan selempang yang bertuliskan “Prestasi Akademik Terbaik UIN Sunan
Ampel Surabaya”. Itulah salah satu mimpi Ria, “Aku suka nulis harapan-harapanku
di sticky notes yang aku tempelin di tembok. Salah satunya aku pengen
jadi wisudawan terbaik di 2019,” jelasnya.
“Rasa
bahagia menjadi wisudawan terbaik itu pasti ada, namun juga terdapat sisi di
mana menjadi wisudawan terbaik secara tidak langsung terdogmatis harus baik
dalam segala bidang. Nah, maka dari itu harus terus belajar dan
membenahi diri di setiap harinya agar semakin baik,” lanjut Ria.
Wanita
asal Solo ini juga merupakan sosok organisatoris, ia disibukkan oleh berbagai
kegiatan yang tentu menguras waktu dan tenaganya, salah satu organisasi yang ia
ikuti adalah LPM Arrisalah. Menurut Ria, sangat mudah sekali baginya dalam hal
membagi waktu. “Kita harus inget tujuan kita dulu ke sini kan untuk kuliah. Jadi,
ya, tetap hal yang harus diprioritaskan itu kuliah. Organisasi itu juga penting
untuk menunjang dunia pendidikan. Kita punya lima hari aktif kuliah, jadi pada
hari itu difokuskan untuk masalah perkuliahan. Ketika ada waktu libur seperti
Sabtu dan Minggu aku juga sempatkan untuk refreshing juga,” ujarnya.
Saat
skripsi, mahasiswa sering mendapati rasa lelah hingga ingin menyerah. Namun tidak dengan dua wisudawan ini. Selain Ria,
salah satu wisudawan Fakultas Syariah dan Hukum di samping menulis skripsi, ia
juga menulis buku keduanya. Mat Bahri asal Madura yang menggemari dunia
kepenulisan ini meriliskan buku keduanya yang berjudul “Lika-Liku Skripsi”. Dalam
buku tersebut, Bahri menuliskan sejarah perjuangannya saat suka maupun duka
dalam menyusun skripsinya.
“Saya
ingin perjuangan saya dalam menyelesaikan skripsi tidak hanya menjadi cerita
belaka, melainkan bisa terukir di dalam sebuah larya. Itulah yang menjadi
motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi dan juga buku ini,” pungkas Bahri
yang juga salah satu dari anggota demisioner LPM Arrisalah.
Motivasi
diri merupakan suplemen paling ampuh bagi mahasiswa dalam melakukan hal-hal
terbaik dalam setiap perjuangannya. “Komitmen pada diri sendiri dan menulis
target merupakan faktor penunjang dalam hal yang saya lakukan,yakni bisa
merampungkan skripsi di samping itu juga menulis buku. Dan yang paling menjadi
motivasi saya yakni, saya bisa menyelesaiakn buku ini dan membawa buku saya
sendiri saat saya wisuda,” ungkapnya dengan penuh rasa bangga. “Selalu sertakan
tuhan pada setiap goresan skripsimu. Libatkan tuhan, insyaAllah akan dipermudah,”
tambahnya.
Mereka
berpegang teguh bahwasannya sukses itu bukan suatu tujuan akhir dengan kualitas
yang seadanya dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Namun, untuk mecapai
kesuksesan merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara bertahap, hari
demi hari, bahkan menit demi menit untuk menghasilkan kesuksesan yang dapat
bermanfaat dan dapat memotivasi diri serta lingkungan sekitar. (Kur)
0 Komentar