Jumpa Pers oleh Kopurwadi Pemilu Raya DEMA-FSH|Foto: LPM Arrisalah |
Arrisalah— (10/1/23) Komisi Pemilihan Umum Raya Distrik Fakultas Syariah dan Hukum (Kopurwadi FSH) menggelar Jumpa Pers di fakultas. Acara ini sempat mundur jam, yang seharusnya dimulai pada pukul 10.00 WIB menjadi pukul 14.00 WIB.
Jumpa Pers dipimpin oleh Ketua dan Wakil Kopurwadi, hal ini diinisiasi guna memberikan pernyataan terkait Pemilu Raya Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FSH yang telah berlangsung dengan Luber-Jurdil. Kopurwadi memaparkan teknis perhitungan suara, bilamana ketika Pemilu Raya berlangsung secara online dengan menggunakan Google Form sebagai medianya. Maka, pendaftar Pemilu di link Google Form tersebut dipastikan telah terverifikasi dengan data yang masuk pada WhatsApp Kopurwa.
Di sisi lain, jurnalis Arrisalah juga mengajukan pertanyaan seputar jumlah mahasiswa di FSH seluruhnya. Dari data pemilih yang masuk tentu terhitung sedikit dibanding dengan mahasiswa yang aktif.
"Untung ini online, masih banyak teman-teman yang memperhatikan. Artinya, sosialisasi kami mengenai Pemilu Raya ini bisa dikatakan walaupun tidak 100 persen sukses tetapi 80 persen bisa dikatakan sukses karena sudah 200 lebih," ujar Mahmudin, Sekretaris Kopurwadi.
Membahas mengenai reaksi masyarakat FSH sendiri, banyak sekali mahasiswa yang menyuarakan ketidakpuasannya. Sebab, Pemilu ini dianggap terjadi secara tiba-tiba dan dengan metode yang berbeda pula.
"Jika nantinya ditemukan ketidakpuasan, maka yang harus diketahui adalah Kopurwadi telah melakukan rapat bersama anggota SEMA, dekanat, dan partai pengusung. Apabila ditemukan ketidakpuasaan dari mahasiswa terhadap Tim Kopurwadi, maka itu di luar wewenang Kopurwadi, dan Kopurwadi mengaku tidak bisa untuk memuaskan seluruh mahasiswa FSH. Namun, secara prosedural, tim Kopurwadi sendiri mengaku telah melaksanakan sesuai ketentuan hukum," tutur Mahmudin saat Jumpa Pers.
Selain itu, Jumpa Pers yang diadakan oleh pihak Kopurwadi ini, tidak dihadiri oleh Jajaran Dosen dan Dekanat, perwakilan SEMA, Paslon terpilih ataupun perwakilan dari partai pengusung. Hal ini disebabkan oleh kelalaian dari Tim Kopurwadi sendiri dalam menyebarkan pamflet undangan Jumpa Pers. Pihak kopurwadi beralasan, penyebab dari tidak adanya pamflet adalah karena pada malam tersebut Tim Kopurwadi sedang sibuk menghitung suara. Akibatnya, Jumpa Pers pada siang ini, hanya dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Kopurwadi bersama Tim Arrisalah saja. (Caca, Vy)
0 Komentar