Ditulis oleh : Vina Rahma
Editor : Arby
Workshop oleh KPM-Kolaboratif wujudkan desa digital di Desa Branta Pesisir|Sumber: Dokumentasi KPM-Kolaboratif 2023 |
Berangkat dengan tema modal sosial, ekonomi, dan budaya
pada masyarakat pesisir. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)-Kolaboratif antar perguruan tinggi yakni UIN
Sunan Ampel, IAIN Madura, Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep
dan Universitas Islam Madura yang bertempat di Desa Branta Pesisir, Kecamatan
Tlanakan Kabupaten Pamekasan pada Rabu, (8/8/23) mengadakan Workshop Digital Marketing dengan tema “Optimalisasi Pemasaran Digital melalui
Marketplace” bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rangka pengembangan aset dan satu langkah
menuju desa digital yang diselenggarakan di Balai Desa Branta Pesisir.
Menurut penuturan Koordinator Desa, Mahfud Masduqi bahwasannya program tersebut dilaksanakan berdasar pada riset yang telah dilakukan selama
beberapa hari didukung dengan harapan-harapan masyarakat yang kemudian
ditampung hingga tercetusnya program pelatihan ini.
“Saya tidak pernah berekspektasi kalau mahasiswa KPM
disini akan menyelenggarakan pelatihan bagi mimpi masyarakat Branta secara
langsung dan diselenggarakan dengan cuma-cuma seperti ini tapi dengan pemateri
yang mumpuni dalam bidangnya, sangat berterimakasih dengan adanya program kerja
ini," ucap Agus Istiqlal selaku Kepala Desa Branta Pesisir pada saat
menghadiri acara tersebut.
Tidak hanya itu, dosen pembimbing lapangan Dr. Ainur Rahman M.Hum juga turut hadir serta memberi sambutan pada acara tersebut, beliau mempertegas bahwa acara yang merupakan bagian dari program kerja unggulan peserta KPM-Kolaboratif ini telah terlaksana sesuai dengan panduan dan pembekalan yang didapat saat sebelum pemberangkatan peserta. Acara yang dipandu oleh Hoirun Nisa’ (mahasiswi IAIN Madura) berjalan dengan lancar yang dihadiri oleh pelaku UMKM BUMDES Branta Pesisir serta pemuda desa tersebut.
Hairul Anwar sebagai pemateri pun mengupas secara rinci
mengenai strategi pemasaran digital melalui berbagai platform marketplace salah
satunya adalah melalui Shopee, mulai dari pembuatan akun bagi mereka yang masih
dalam tahap merintis hingga strategi pengoptimalisasian bagi mereka yang sudah
memiliki akun sebagai penjual di Shopee.
Beliau juga menegaskan dengan bangga bahwa adanya kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi pelaku UMKM nya tetapi juga bagi masyarakat yang tidak memiliki usaha sendiri sehingga bisa memiliki pekerjaan sebagai dropshipper. “Jadi tidak hanya mengembangkan aset yang sudah ada dengan memperluas jangkauan pemasarannya, tapi kita juga menumbuhkan potensi baru di desa ini," ujarnya.
“Kalau ditanya mengapa kok mengembangkan pemasaran
hasil UMKM itu sudah biasa, di Branta ini terkenalnya sama ikannya, lo. Memang
karena itu aset yang perlu dikembangkan untuk saat ini dan sudah menjadi
cita-cita masyarakat, sehingga kedatangan kami sebagai bentuk pengabdian
masyarakat ini memberikan manfaat dengan mengembangkan aset yang ada meskipun
itu hal biasa tapi memberi dampak yang berkelanjutan," tambahan dari seorang
mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel tersebut.
Dalam meneruskan langkah menuju desa digital ini,
peserta KPM juga telah membangun core group dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selaku wadah untuk melanjutkannya.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan
ini, karena saya itu sudah punya akun shopee, udah jualan disana tapi masih
hanya sekedar pasang produk gitu, belum ngerti strateginya gimana biar produk
kita ini sering muncul gitu, kan kalo ikut pelatihan ini mahal banget”, tutur
salah satu pelaku UMKM yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Pelaksanaan program ini tentu saja mengantongi berbagai harapan baik dari perangkat desa, pelaku UMKM serta peserta KPM-Kolaboratif ini sendiri salah satunya adalah dikenalnya hasil usaha masyarakat Desa Branta Pesisir ini di kancah nasional maupun internasional dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang melekat pada keseharian manusia.
0 Komentar